Islam

Tafakur

Mentafakuri keberadaan dan kebesaran Alloh Swt dilakukan melalui tanda-tanda yg diberikan-Nya, yaitu melalui ayat-ayat Qauniyah/Kauniyah dan ayat-ayat Qauliyah/Kauliyah. Tafakur dg memperhatikan ayat-ayat Qauniyah yaitu mentafakuri kebesaran YMK melalui ciptaan-Nya, bumi, langit, alam semesta secara keseluruhan.

 

Dengan segala keteraturannya, benda angkasa (Islam menyebut makhluk) beredar secara teratur, taat menjalankan fungsinya, tdk bertabrakan satu sama lain. Atau kita turun dg mentafakuri yg ada di bumi ini, darat, laut, angkasa, isi bumi, dst, yg ini disediakan Alloh Swt utk dimanfaatkan manusia.

 

Atau kita turun lagi mentafakuri Fisik manusia, ada jantung yg berdenyut, ada darah yg tak berhenti mengalir, kaki yg bisa melangkah, tangan yg bisa dimanfaatkan, dan terutama otak yg mempunyai kemampuan yg dahsyat, dst.

Dari tafakur ini timbul keyakinan akan adanya Alloh Swt dengan Semua Sifat ke-Maha-an-Nya,Yang Maha Pencipta dan Mengatur, yg menciptakan semua dengan segala keteraturan, karena mustahil semua itu bisa ada dan berfungsi jika tidak ada pencipta dan pengaturnya.

Tafakur Qauliyah adalah bertafakur/berfikir tentang Ke Maha-an Alloh Swt melalui ayat dalam Al Qur’an, disana ada firman yg bersifat perintah, larangan, berita gembira (Basyiroo), peringatan / nadziroo, berita-berita tentang umat terdahulu agar jadi peringatan / pelajaran dsb.

 

Caranya mentafakuri ayat Qauliyah : 1. Mengimani bahwa Al Qur’an adalah firman Alloh. 2. Membaca 3. Memahami. 4. Berinteraksi dg Qur’an dalam arti apa yg kita lakukan selalu merujuk Al Qur’an. 5. (kalau bisa) mendakwahkannya. 6. berupaya menegakkan hukum Al Qur’an, semampunya.

Tujuan tafakur quaniyah dan qauliyah dengan memupuk, membangkitkan, meningkatkan, memelihara kesadaran bahwa manusia diciptakan utk beribadah kepada-Nya (firman Alloh dlm QS Adz Dzariyat ayat 56 “Dan Aku (Alloh) menciptakan jin-manusia, agar mereka menyembah-Ku”)

Beribadah sesuai dengan perintah dan mengikuti contoh Rasul-Nya, semua harus dg ilmu cara bertafakur sesuai dg Firman Alloh dlm Al Qur’an, dan sunnah Rasul-Nya. Bumi dan segala isinya diperuntukkan Alloh Swt untuk manusia, karena Bani Adam diamanati jadi Kholifah fil ardhu, berkewajiban memakmurkannya.

 

Untuk mengemban amanat itu, harus dg ilmu, tdk bisa isi perut bumi: Minyak, batu bara, emas perak dsb dpt dimanfaatkan tanpa ilmu yg memadai. Jadi kewajiban bertafakur ini harus dengan ilmu yang berasal dari Alloh Swt.

 

Semua dibutuhkan utk mengemban kewajiban menyembah Alloh dan memakmurkan bumi. Dan ujung dari tafakur adalah kita makin tahu dan sadar apa yg hrs diperbuat agar dapat lebih mendekatkan diri kepada Alloh Swt.

 

Ilmu yang dimiliki dijadikan media untuk taqorrub, bukan untuk berbuat sesuatu yg dilaknat Alloh Swt. Simaklah ayat Al Qur’an yg mengabarkan orang beriman beramal saleh, kemudian Alloh akan memberi balasan atas keimanan dan amal salehnya tsb. Yang lengkap kedua-duanya, yi bertafakur melalui ayat Qauniyah dan bertafakur melalui ayat Qauliyah. Wallohu ‘alam. (Nanang Hidajat)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close