Opini dan sukses bisnis

Bisnis Hotel Kapsul Di Bandara-Ini untung dan-Tantangannya

(ekonomi.kompas.com)-TANGERANG, Bisnis hotel kapsul di bandara terhitung baru di Indonesia. Pelaku bisnis ini, Rudy Josano dan pemilik hotel kapsul di Bandara Soekarno-Hatta, menceritakan perkembangan bisnisnya sejak pertama  buka bulan Agustus-20118.

 

Rudy yang pengusaha hotel konvensional melihat peluang bisnis baru : Hotel kapsul. Peluang itu sejalan dengan karakter target market yang disasar ini, yakni milenial. “Konsep kapsul lebih milenial dan orang Indonesia untuk tingkat pendidikan tinggi, mudah beradaptasi dan kami dibantu tim yang semuanya anak muda,” kata Rudy kepada Kompas.com akhir November 2018.

 

Konsep milenialnya, mulai model kapsul hingga sistem layanannya. Kapsulnya, pakai bahan yang sama dengan bahan kabin pesawat terbang, ringan namun kuat dipakai dalam waktu lama. Fasilitas , di antaranya TV terhubung layanan TV cable, slot2 untuk charging gadget, lampu baca yang dapat diatur, pengatur suhu ruangan, serta lampu ambience yang bisa diatur ke beberapa warna.

 

Kunci awal berbisnis hotel kapsul itu SDM di dalamnya. Pegawai dan tenaga yang kerja harus yang berasal dari industri perhotelan atau mengerti industri ini. “Mungkin banyak konsep hotel kapsul yang berbeda, maunya biaya rendah, ambil orang enggak ada background hotel, sehingga banyak ulasan2 yang enggak bagus,” tutur Rudy.

 

Karakter tamu di hotel kapsulnya, dia sebut ada keunikan. Tamu hotel kapsul di Bandara Soekarno-Hatta didapati terbanyak pada Jumat-Sabtu, yaitu dari yang bekerja di Jakarta dan hendak pulang berakhir pekan. Alasan mereka pilih hotel kapsul karena mempertimbangkan harga tiket murah namun berada pada jam tertentu yang mengharuskan mereka tiba lebih awal di bandara.

 

Juga karena mereka tidak ingin terkena macet sehingga memilih datang lebih awal sembari menginap dan menunggu jadwal penerbangannya. “Jumat itu kami bisa jual 80-90% pernah, (tingkat) keterisiannya. Kalau antre check in, banyak. Full booked belum pernah, paling tinggi 95%, itu (terisi) 110 dari 120 unit,” ujar Rudy.

 

Hari2 biasa, okupansi hotel kapsul di bandara berkisar 50-60%. Untuk ukuran pendatang baru di bisnis perhotelan, capaian ini cukup baik. Dalam hal investasi, bisnis hotel kapsul dipandang menjanjikan. Rudy membandingkan investasi di hotel konvensional dan di hotel kapsul yang mempertimbangkan kondisi saat ini dan karakter para traveller yang lebih mengutamakan efisiensi.

 

“Perbandingannya, kalau saya bisa bikin hotel bintang 3 dengan 100 kamar, saya bisa bikin 10 hotel kapsul berkapasitas 70-80 kamar. Pilih mana?” sebut Rudy. Dengan sejumlah besar benefit dan potensi pada bisnis ini, tetap ada hal2 yang perlu diperhatikan agar hotel kapsul bisa bertahan lama. Hal itu lokasi, sumber daya manusianya, tim di dalamnya, hingga perihal izin usahanya.

 

“Paling penting, nilai investasi worth it dengan return-nya. Jangan pakai tipe kapsul yang sembarangan yang banyak kini orang pakai, dari boks atau kayu. Itu enggak tahan lama, paling 3-4 bulan mulai ngelotok,” kata Rudy.

 

Bisnis hotel kapsul di bandara, modalnya Rp 8-9 miliar, dengan masa balik modal 3-5 tahun. Hal ini jauh lebih baik dibanding nilai investasi pada hotel konvensional yang lebih tinggi dan balik modalnya 15-20 tahun. Selama 3,5 bulan berjalan, dia mengaku rating dari online travel agent (OTA) untuk hotel kapsul miliknya baik. Dia mengklaim, rata2 ratingnya 8,7 dari 10.

 

“Ketika mereka mau coba, kalau misalkan tidak ada servis yang bagus, hanya 1x. Tapi, repeater kami banyak. Referensi dari teman ke temannya lagi yang jauh merekomendasikan. Bisa lihat dari rating di OTA dan ulasan dari mereka,” sebut Rudy. Dalam waktu dekat, dia akan membuka hotel kapsul di tempat2 lain, Jakarta dan kota besar lain.

 

Penempatan hotel kapsul disarankan berada tepat di titik keramaian daerah atau di dekat pusat transportasi publik seperti bandara, stasiun, dll. “Kalau hotel kapsul, kalau enggak di airport, di stasiun, atau di destinasi wisata seperti Malioboro di Yogyakarta atau Kota Tua di Jakarta,” tutur Rudy.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com; dengan judul “Bisnis Hotel Kapsul di Bandara, Ini Keuntungan dan Tantangannya”, Penulis : Andri Donnal Putera; Editor : Bambang Priyo Jatmiko; Bahan dari : https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/12/093000626/bisnis-hotel-kapsul-di-bandara-ini-keuntungan-dan-tantangannya)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close