Muazin Pertama Di Dunia
(republika.co.id)-JAKARTA; Islam memandang manusia memiliki derajat sama, hanya tingkat ketakwaanlah yang membedakan. Maka, tidak heran bila Rasulullah SAW memilih langsung Bilal bin Rabah jadi muazin atau orang yang mengumandangkan azan pertama di dunia.
Bilal, budak berkulit hitam dari Habasyah atau Ethiopia. Dia lahir di daerah As Sarah 43 tahun sebelum hijrah. Ia memiliki majikan bernama Umayyah bin Khalaf yang membenci Islam dan menentang Nabi Muhammad. Namun, Bilal tertarik dengan Islam karena Umayyah bersama rekan2nya sering membahas dakwah Rasulullah.
Bilal menemui Baginda Nabi dan menyatakan diri masuk Islam tanpa keraguan. Mengetahui budaknya beriman pada Allah, Umayyah marah hingga tega menyiksa pria yang digambarkan bertubuh tinggi kurus itu. Demi memurtadkan Bilal, berbagai siksaan dilakukannya. Mulai dari menjemur Bilal di padang pasir tanpa pakaian sampai memukulnya dengan batu.
Tak gentar sedikit pun, Bilal tetap pegang teguh agama barunya. Keimanannya menancap kuat. Mendengar kondisi mengenaskan Bilal, Abu Bakar memerdekakan Bilal. Sejak itu, Bilal selalu di dekat Rasul. Ia juga ikut Nabi SAW hijrah dari Mekah ke Madinah. Ketika di Madinah, tempat tinggal Bilal tak jauh pula dari rumah Rasulullah.
Saat Masjid Nabawi selesai dibangun, Rasul mulai mensyariatkan azan serta menunjuk Bilal untuk mengumandangkan azan. Dalam buku Ash Shuffah karya Yakhsyallah Mansur, ada beberapa alasan Bilal diberi tugas mulia tersebut.
Di antaranya karena Bilal memiliki suara yang merdu dan lantang. Diceritakan, siapa pun akan bergetar hatinya bila mendengar sang muazin menyerukan azan. Biasanya setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah sambil berseru, “Mari melaksanakan shalat, mari meraih shalat.” Selanjutnya, ia melantunkan iqamat, saat melihat Rasulullah keluar dari rumah.
Walau berlatar belakang seorang budak, tapi tak secuil pun Nabi Muhammad merendahkan Bilal. Bahkan, bagi Rasul pria berambut keriting tersebut amat spesial. Ketika Nabi Muhammad menaklukkan kota Makkah, beliau berjalan di depan pasukan Muslim bersama Bilal. Kemudian, beliau masuk ke Ka’bah ditemani tiga sahabat, yakni Utsman bin Thalhah, Usamah bin Zaid, serta Bilal bin Rabah.
Kala itu, ribuan orang berkumpul di sekitar Ka’bah termasuk para Quraisy yang baru masuk Islam. Pada saat bersejarah tersebut, Rasulullah lalu menyuruh Bilal naik ke atap Ka’bah untuk menyerukan azan Zuhur. Dengan senang hati muazin pilihan Rasul ini melaksanakan perintah. Hari itu, azan pertama di Makkah pun resmi dikumandangkan.
(Agung Sasongko; Bahan dari : https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/psd029313/kisah-muazin-pertama-di-dunia)-FatchurR *