Palembang Kota Tertua Di-Indonesia
(nasional.okezone.com)-PALEMBANG; merupakan kota tertua di Indonesia. Bahkan, jadi salah satu kota tertua di Dunia. Kota Palembang disebut sebagai ‘Bumi Sriwijaya’ yang lahir pada 17 Bumi 683 atau 1336 tahun yang lalu.
Kali ini Okezone mengulik Kota Palembang, tentang peninggalan sejarah, tentang Jembatan Ampera, Monumen dll. Ya meski sedikit dari sebagian besar yang akan tertulis dalam untaian kata-kata ini.
Palembang tidak bisa lepas dari Jembatan Ampera yaitu ikon kota Palembang total panjangnya 1.117 mt. Sepanjang Okezone telusuri setapak demi setapak jembatan ini bangunan sejarah yang luar biasa.
Jika kita ingin ke jembatan ini bisa naik moda transportasi umum yang disediakan Pemerintah setempat, bahkan dari tahun 2018 ada stasiun Light Rail Transit (LRT) persis di samping jembatan Ampera.
Dari Bandara kita bisa naik LRT ke stasiun LRT Terpadu Ampera. Biayanya terjangkau hanya Rp 5 Ribu, atau kalau menaiki kendaraan pribadi bisa parkir di area samping jembatan Ampera yang disediakan.
Kita bisa naiki tangga samping jembatan Ampera jika ingin menikmati pemandangan dari atas jembatan. Namun, karena ulah oknum nakal tangga yang ada bau pesing. Sangat disayangka. Meski dari Pemkot Palembang terus membersihkan di tangga jembatan, oknum nakal ini terus berulah dan berulah lagi.
“Pembersihan itu berkala hampir tiap hari dilakukan penyiraman tangga untuk naik ke jembatan melalui dinas Damkar. Karena perilaku masyarakat kurang tertib,” ucap Amirudin, Kabag Humas Pemkot Palembang kepada Okezone.
Saat di atas jembatan kita bisa nikmati pemandangan sekitar, mulai aktifitas masyarakat di sungai Musi dsb. Di jembatan ini Pemkot Palembang menyediakan tempat duduk untuk melepas letih. Dari jembatan kita bisa lihat Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) jarak dari Jembatan Ampera ke Monpera jika berjalan kaki hanya butuh 2 menit saja.
Monumen ini selesai dibangun 1988 dan diresmikan oleh Alamsyah Ratu Prawiranegara saat itu menjabat Menkokesra. Halaman monumen ini luas. Di halaman ini tidak boleh ada kendaraan diparkir, lokasi haruslah steril.
Tapi bisa parkir di samping jembatan Ampera. Di Monpera Palembang pengunjung bisa mendapati berbagai macam koleksi sejarah tentang Palembang saat menghadapi agresi Militer Belanda II loh.
Masuk ke sini pengunjung dikenakan Rp5 ribu. Kondisi Monumen terawat dan bersih. Bahkan disamping monumen berdiri rumah Sakit dr, A.K Gani. Tau dr AK.Gani? Dia Gubernur Pertama Sumatera Selatan.
Persis di belakang Monpera kita temukan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dulu halaman parkir museum ini dijadikan tempat berkumpulnya oknum-oknum tidak bertanggung jawab, namun sejauh ini, objek wisata di Palembang mulai ditata rapi.
Beranjak dari Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, kita bias jalan kaki ke Benteng Kuto Besak (BKB) lokasinya di depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. BKB sarat dengan kisah sejarah perjuangan para pejuang terdahulu. Dalam Benteng Kuto Besak terhubung langsung ke Rumah Sakit dr A.K Gani.
Benteng Kuto Besak kini difungsikan sebagai lokasi Akademi Kesehatan Kesdam/II Sriwijaya. Tidak boleh sembarang masuk kesini. Tapi di depan Benteng Kuto Besak tehampar luas pemandangan indah dari Sungai Musi.
Di sana ditemukan penjual makanan khas kota Palembang di Perahu Terapung. Mie tek-tek lesehan, dan banyak lagi. Tapi patut hati-hati dengan oknum penjual di Benteng Kuto Besak yang nakal, sebelum bertransaksi sebaiknya ditanya harga terlebih dahulu dan mendetail ya teman.
(fid; Melly Puspita; Bahan dari : https://nasional.okezone.com/read/2019/09/20/337/2107269/lebih-dekat-dengan-palembang-kota-tertua-di-indonesia)-FatchurR *